 |
| USAHA PARFUM: Mau Bertahan atau Melepas? |
USAHA PARFUM: Mau Bertahan atau Melepas? - Hay-hay sobat wangi, hari ini spesial ya, sebab kita masih bisa berjumpa hari ini dalam artikel kami yang terbaru. Judulnya agak ngeri ya sobat, mau bertahan atau melepas? Kami sedang tidak menakut-nakuti loh, karena memang banyak sekali pengusaha yang mengeluh dan tidak mau sedikit bersabar. Kalau saja Thomas Alfa Edison dalam percobaan yang ke-1000nya dia berhenti, maka tidak akan ada lampu sekarang. Thomas berhasil dalam percobaannya yang ke-1001 toh? Begitupun dengan kita guys, menjadi pengusaha parfum, memang fluktuatif ya sobat. tapi kita wajib bersabar jika ingin menghasilkan penjualan yang maksimal.
Inilah yang mendasari kami untuk menuliskan dalam hal ini bukan sekedar untuk memotivasi sobat wangi ya, tapi juga kami ingin memberikan pengertian jika memulai usaha, menjalani dipertengahan jalan dan juga dalam titik puncak, semua itu pasti dijalani dengan rintangan, termasuk juga titik jenuh. Ada saja ya rintangan, termasuk kendala diri untuk bisa maju, dan ini memang wajar ya sobat, hidup mesti ada tantangan ya, kalau tak seperti itu maka hiup pun akan sepi, iya toh? Hehehe. Hanya saja, yang perlu benar-benar diperhatikan adalah bagaimana diri kita menyikapi ini. Menyikapi kejenuhan yang melanda kita, sebetulnya memang hal yang biasa ya, tapi jika disikapi dengan berlebihan justru akan membenamkan diri kita sendiri.
Baca Juga : Paket Usaha Parfum
Hal tersebut justru akan merugikan diri kita sendiri, apa saja sih yang membuat kita jenuh? Dalam hal ini penjualan parfum, yang biasa menjenuhkan adalah tentang pelanggan. Pelanggan kita hanya itu-itu saja ya? Beruntung tidak cenderung berkurang sobat, jangan sampai seperti itu ya. Ini pasti ada permasalahan yang menasarinya, bisa saja stok parfum kita monoton, dalam artian wanginya itu-itu saja, kita kurang berani untuk menawarkan produk baru lias wangi yang baru terhadap pelanggan setia. Belum mencoba tapi sudah ragu, di sini biasanya jenuh pun muncul. Terlalu banyak mikir yang pada akhirnya itu cuma angan kita bahwa si konsumen gak akan menerima penawaran kita. Kami kira, akan ada penjual-penjual yang seperti ini.
Tentunya hal tersebut bisa kita sebut sebagai mental block, mental block itu bisa dibilang seperti kegalauan yang berkelanjutan namun menjadi sikap yang kita punya untuk ragu-ragu menghadapi sesuatu. Menurut kalian, sikap seperti ini baik tidak ya? Pastinya tidak, ada produk baru kok ditahan-tahan sih? Tawarkan saja, itu malah akan menjadi senjata baru bagi kita untuk memperlihatkan ekistensi kia sebagai pengusaha parfum ternama. Sikap ragu-ragu, akan diartikan sebagai ketidakseriusan yang dilihat oleh pelanggan kita. Pasalnya, ketika pelanggan meminta produk baru, jika kita tidak menyediakan karena ragu menyediakan, akhirnya kita bisa saja ditinggalkan oleh pelanggan.
Makanya, yuk hindari dan sikapi dengan benar, jangan segan untuk mengkonsultasikannya dengan kami, kita juga bisa sharing untuk saling berbagi pengalaman. Seorang profesional pun pasti akan meminta orang lain untuk menilai kemampuannya. Misalnya saja Prof. Alwasilah, seorang Professor di UPI bandung ini selalu menyempatkan melakukan penilaian terhadap karya tulisnya. Begitupun kita, penjual parfum, jangan segan untuk membagi pengalaman dan meminta pendapat penjual lain, bisa hanya ekedar ngopi bareng supaya obrolan tidak terlalu formal, atau juga pura-pura beli dan ngobrol selanjutnya. Cara-cara klasik masih mudah ditemui ya, jadi jangan enggan, dan kamipun bisa untuk sharing bareng dengan kalian. Datang langsung dan ngopi bersama. Oke guys!
